Cita-Cita yang Tinggi / 'Uluwwul himmah [Part II]

Pada tulisan sebelumnya saya pernah menjanjikan untuk menyambung tulisan menganai "'Uluwwul himmah" (Cita-cita yang tinggi). Jika teman-teman belum membaca artikel sebelumnya, silahkan menuju kesini >> klik. disana saya menyebutkan bahwa Agama Islam mengajarkan agar ummat Islam selalu memiliki cita-cita yang tinggi dan tidak boleh berlemah diri. dan kali ini, terdapat 4 hal yang (seperti yang saya dengarkan ketika pengajian) yang dapat mendatangkan dan memelihara cita-cita yang tinggi agar selalu ada dalam diri kita.

Ciptakan 'Uluwwul himmah kita dengan :

1. Motivasi.
Motivasi dapat didapatkan dengan memotivasi diri sendiri, menyegarkan ingatan mengenai hal yang sangat ingin kita capai. menyegarkan ingatan mengenai apa sebenarnya tujuan dari hadirnya kita di muka bumi.
Motivasi juga dapat diciptakan dengan adanya Motivator. motivator tidak mesti dari orang-orang besar dan dikenal sebagai pemotivasi. Motivator bisa datang dari orang-orang yang dekat dengan kita, orang-orang yang kita cintai, orang-orang yang kita hormati, orang-orang yang kita kagumi dan sebagainya. jadikan mereka sebagai "Pembakar Semangat" kita ketika kita dalam keadaan lemah.

2. Lingkungan / Teman yang bercita-cita tinggi
Orang-orang yang berada di sekeliling kita
sehari-hari sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian. jika bukan kita yang mewarnai maka besar kemungkinan kita yang akan terwarnai. sehingga penting untuk memilih atau bahkan menciptakan satu "positive surrounding" ( opo iku? :p ) alias lingkungan yang positif.
Saya teringat dengan perkataan seorang ustadz, "kita boleh bergaul dengan siapa saja, tetapi harus pilih-pilih dalam menjadikan seseorang menjadi teman dekat"

3. Banyak membaca kisah hidup orang-orang Sholeh terdahulu
membaca kisah  orang-orang besar dan berpengaruh sangat berpengaruh bagi jiwa dan semangat seseorang. mungkin karena itu juga Alloh banyak memasukkan kisah-kisah dan sejarah didalam Al-Qur'an. dengan tujuan agar manusia dapat mengambil pelajaran dari kisah tersebut.

"Seseorang itu akan dikumpulkan di Akhirat bersama orang yang ia cintai", kira-kira sprti itu arti hadits yang pernah saya dengar. Ketika kita mencintai figur yang tidak baik, maka kelak bisa jadi kita akan dikumpulkan bersama mereka diakhirat. Membaca kisah hidup orang2 sholeh terdahulu dapat mendekatkan kita kepada pribadi mereka, yang dengannya kita akan semakin mengenal dan mencintai mereka. dan jalan yang paling selamat adalah membaca dan meneladani kisah-kisah para sahabat Nabi Muhammad -Shallallahu 'alaihi wasallam-.

Mencintai mereka berarti kita mencintai kesholehan. karena kesholehan mereka sudah dijamin oleh Alloh. bahkan diantara Sahabat Nabi tersebut, terdapat 10 orang yang ketika masih hidup mereka sudah dijanjikan akan dimasukkan ke dalam Surga. mereka lah 10 orang yang dijamin masuk surga. dan selain 10 orang tersebut, Alloh juga sudah meridhoi mereka. Alloh berfirman dalam Al-Qur'an : "...RhadiAllohu 'anhum wa rodhuu anhu...". artinya : "Alloh ridha kepada mereka, dan mereka pun ridha kepada Alloh."

Dengan membaca kisah dan mencintai para sahabat Nabi / orang-orang sholeh terdahulu, semoga kita terus termotivasi dengan ketinggian cita-cita mereka dan keberhasilan mereka melewati dunia dengan mendapatkan keridhaan dan Surga Alloh.

4. Banyak Berdoa
Seberapa besar pun usaha yang kita lakukan, Alloh lah yang menggenggam hati kita. Alloh lah yang menentukan segalanya. berdoalah dengan merendahkan diri dan penuh pengharapan, agar Alloh menganugerahkan kita cita-cita yang tinggi dan bukan cita-cita rendahan.

Allohu a'lam.
Semoga kita termasuk orang-orang yang bercita-cita tinggi ...
banner
Previous Post
Next Post

0 comments: