Lantas, apakah benar jimat itu dapat memberi manfaat seperti yang diniatkan pemakainya?
Image: http://bangka.tribunnews.com/2017/12/18/ingin-usaha-berkembang-pesat-jimat-seharga-rp-50-juta-malah-bikin-bangkrut |
Dari kacamata Islam, sudah tentu jimat atau apapun benda lainnya tidak dapat memberi manfaat atau mudharat (dampak buruk). Karena semua kejadian adalah atas kehendak dan izin Allah saja.
Malah terbukti, jimat hanya membuat hidup mereka yang mendatangi dukun meminta jimat menjadi berantakan dan "Njlimet" (Istilah jawa untuk mengatakan sulit, susah). Njlimet di dunia dan Njlimet di Akhirat kalau tidak taubat.
Njilmet di Dunia
Banyak yang menjadi ketergantungan dengan dukun, terikat dengan perjanjian kepada jin atau perantaranya, terjerumus kedalam dosa-dosa lain seperti melakukan hubungan terlarang dengan dukun, membunuh, mengerjakan hal-hal yang tidak masuk akal, mengeluarkan banyak biaya untuk mahar kepada sang dukun, harus menghina/merendahkan atau setidaknya meninggalkan ajaran Islam dan lainnya.Padahal segala keinginan yang kita inginkan bisa didapatkan hanya jika Allah berkehendak dan mengizinkannya. Kita cukup melakukan usaha-usaha yang diperbolehkan untuk mendapatkannya.
Dalam sebuah hadits diceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat seorang laki-laki memakai gelang yang terbuat dari kuningan, maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya,
“Apakah ini?” Orang itu menjawab, “Penangkal sakit.” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda, “Lepaskan itu, karena dia hanya akan menambah kelemahan pada dirimu. Sebab jika kamu mati, sedangkan gelang itu masih ada pada tubuhmu, kamu tidak akan beruntung selama-lamanya.” (HR. Ahmad di dalam Al-Musnad (IV/445); Ibnu Majah no. 3531 di dalam Kitabut Thibb).
Njilmet di Akhirat
Dalam Al-Qur'an Allah berfirman:“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS An Nisa: 48)
Jika belum bertaubat setelah meninggal, malah dosa memakai jimat harus dipertanggungjawabkan. Mengapa kita menggantungkan harapan pada benda yang namanya jimat. Kalau Allah tidak mengampuni bagaimana jadinya kesudahan kita?
0 comments: