Allah dan Rasulullah yang tak dihiraukan


Suatu pagi, anakku Shafiyyah sedang menyerakkan mainannya dan diantara tumpukan mainannya tumben terdapat satu buku yang agak tebal bersampul hijau. Buku yang dulu kami pelajari di pesantren. Aku ambil buku tersebut untuk meletakkannya ditempat yang lebih tinggi untuk memuliakan isinya. Iseng kubuka buku yang sudah lama tak kubaca tersebut, dan Masya Allah...

Aku tertegur dengan hadits acak pertama yang terbaca olehku. Tentang pesan Rasulullah,
bahwa yang HALAL itu Jelas dan yang HARAM itu juga Jelas, diantara keduanya ada perkara yang samar (syubhat). Barangsiapa yang mengambil yang syubhat, seolah-olah ia sedang mengembalakan ternaknya dipinggir / dibatas tanah miliknya dan milik oranglain. Suatu saat ketika terlalai maka ternak gembala nya tersebut akan memasuki tanah milik oranglain yang haram baginya. Siapa saja yang meninggalkan syubhat tersebut berarti ia telah menyelamatkan agamanya. dan ternyata perkara syubhat itu banyak yang tidak mengetahuinya.

Masya Allah... aku merasa dicubit dan diingatkan setelah pertama kali buka buku Bulughul marram tersebut setelah sekian lama tak kubuka. Setelah beberapa tahun ia hanya tergeletak di rak buku.

Aku tertarik untuk melanjutkan membaca, terbaca hadits selanjutnya tentang pesan Rasulullah kepada sahabat Mu'adz bin Jabal radiallahu 'anhu ,
Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah hak-hak Allah, niscaya engkau mendapati Allah bersamamu. Jika engkau ingin meminta, mintalah kepada Allah...

Masya Allah, aku merasa dilemparkan kembali ke masa-masa dulu ketika diri ini sedang ada kebaikan padanya. Ketika kenikmatan bermunajat kepada Allah terasa nikmat.

Termenung aku selesai shalat Zuhur ditengah pekerjaanku, aku merasa bahwa selama ini SEBENARNYA Allah dan Rasulullah "ada" setiap saat dekat dengan kita dalam pengawasan, perkataan, pesan-pesan dan wasiat-wasiat.

Allah selalu "ada" di hadapanku dalam firman-firman-NYA di kitab Al-Qur'an yang ada disekeliling. Rasulullah selalu "ada" di hadapan  dengan banyaknya sabda-sabda beliau dalam buku-buku Hadits yang sudah beredar luas.
Begitu mudahnya jika aku ingin mendekat kepada Allah dan mendekat kepada Rasulullah... namun seringkali aku tidak mau mendekatiNYA. 

Oh alangkah hinanya diri ini ketika firman Allah dan ribuan hadits perkataan Rasulullah telah terpampang dihadapan, namun aku enggan membaca dan menerimanya.

Duhai jiwa, marilah mulai belajar sedikit sopan kepada Allah dan Rasulullah. Marilah lebih ramah untuk menyentuh Al-Qur'an yang didalamnya Firman Allah. Marilah lebih hormat kepada Rasulullah dengan tidak membiarkan buku-buku Hadits yang berisi pesan-pesan beliau hanya terletak tanpa pernah terbaca.

Bersabarlah hai jiwa dalam menjalaninya, karena Allah telah berjanji akan memberi kemudahan kepada kita jika kita bersungguh-sungguh untuk mendekati-NYA.

 وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. al-‘Ankabut [29] : 69)
banner
Previous Post
Next Post

0 comments: